Thursday, June 27, 2013

Ahli Gizi: Diabetes Bukan Karena Sering Mengonsumsi Makanan Manis

Ahli gizi Rumah Sakit Telogorejo Rena Paulina menjelaskan, makanan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap munculnya diabetes.

"Selain faktor keturunan, pola makanlah yang menjadi penyebabnya. Memakan makanan yang berkalori tinggi lalu jarang beraktivitas, akan memperbesar peluang munculnya diabetes. Jadi bukan karena sering mengkonsumsi makanan manis," terang Rena.

Dijelaskannya, diabetes merupakan kondisi menurunnya fungsi pankreas. Ini berpengaruh pada kinerja hormon insulin yang menurun. Agar organ dalam tubuh dapat menjalankan tugasnya, pola makan harus diatur.

Rena mempunyai konsep 3j, yaitu jenis, jadwal, dan jumlah. Konsep ini diterapkan terutama kepada mereka, baik yang masih berstatus menyandang ataupun sudah mengalami komplikasi.

"Saat ini banyak usia muda, seperti 20 tahun sudah menyandang diabetes. Ini adalah akibat pola makan yang tidak teratur, artinya mereka asal makan tanpa memerhatikan kebutuhan nutrisi. Dengan konsep 3j para penyandang diabetes akan lebih terkontrol, baik nutrisinya maupun kadar gulanya," terang Rena.
DIABETES menjadi penyakit yang sering menjadi momok bagi orang awam. Mereka menganggap penyakit ini akhir segalanya, bahkan menghambat aktivitas. Namun jika mengetahui tips dan trik, penderita diabetes dapat menjalani hidup normal. Kuncinya, asupan kalori tepat.

Sumber : TribunNews

Friday, June 21, 2013

,

Selain Melangsingkan, Air Putih Juga Efektif Cegah Sakit Jantung

Masih banyak orang beranggapan bahwa banyak minum air putih dapat menggagalkan usaha menurunkan berat badan. Padahal faktanya, kurang mengonsumsi air putih dapat menyebabkan tubuh menyimpan lemak ekstra yang berakibat naiknya berat badan.

Bagaimana Air Putih Menurunkan Berat Badan?

Seperti kita ketahui bahwa hati mengkonversi lemak menjadi bahan bakar. Tanpa asupan air yang cukup, ginjal tidak akan berfungsi pada tingkat optimal. Akibatnya, hati akan bekerja ekstra keras untuk membantu ginjal melakukan tugasnya. Dan pada akhirnya hati tidak dapat berfungsi dengan baik.

Beberapa lemak akan tetap di dalam tubuh dan tidak dapat dikonversi menjadi bahan bakar. Ini yang menyebabkan bertambahnya berat badan.

Minum air putih setiap hari dalam jumlah yang cukup memungkinkan hati melakukan fungsinya untuk membakar lemak dan mengubahnya menjadi bahan bakar dengan optimal.

Thursday, June 20, 2013

, ,

Pola Makan di Usia 3 Tahun Pengaruhi Risiko Sakit Jantung

Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu penyebab kematian terbesar. Penyakit ini biasanya terdeteksi saat seseorang beranjak dewasa.

Namun, penelitian terbaru para ahli dari St Michael's Hospital Toronto, Kanada, mengindikasikan, risiko menderita sakit jantung mungkin saja dapat terdeteksi sejak dini. Riset menunjukkan, apa yang dikonsumsi oleh anak saat usia 3 tahun dapat menentukan risiko mereka mengalami sakit jantung di kemudian hari.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal itu menyatakan, efek dari pola makan yang buruk dapat langsung terlihat sejak usia kanak-kanak. Hal itu tampak dari peningkatan kadar kolesterol—sebagai salah satu penanda risiko sakit jantung—pada anak usia 3 sampai 5 tahun.

Dalam studinya, peneliti menganalisis data 1.076 anak usia prasekolah. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan saat lahir, diabetes gestasional, body mass index (BMI), dan etnis orangtua diperhitungkan. Peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara pola makan dan kadar serum kolesterol non-HDL (non-high density lipoprotein) yang merupakan penanda risiko penyakit jantung.

Riset menunjukkan, pola makan anak berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol non-HDL. Ini mengindikasikan bahwa intervensi untuk pencegahan penyakit jantung seharusnya sudah dilakukan di usia yang lebih dini.