Sunday, December 14, 2014

Anda Perlu Tahu bahwa Teh Hijau Sebabkan Sulit Tidur

Minuman teh dipercaya memiliki efek menenangkan dan kabarnya dapat membuat Anda lebih mudah terlelap. Namun, hati-hati, Anda tetap harus selektif dalam memilih jenis teh untuk dikonsumsi pada malam hari. Pasalnya, teh hijau dipercaya dapat membuat insomnia Anda semakin buruk. Berikut uraiannya.

Menurut situs Healthy Eating, teh hijau mengandung kafein alamiah yang jika dikonsumsi pada malam hari akan membuat Anda sulit tidur. Selain itu, jenis teh yang kali pertama dilestarikan di India dan TiongHoa ini juga bisa membuat jantung berdebar lebih cepat, jika dikonsumsi terlalu banyak.

Maka dari itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi teh hijau beberapa saat sebelum tidur. Sebab, tak sedikit wanita yang karena alasan sedang berdiet, sengaja minum teh hijau agar lancar BAB di pagi hari.

Mengapa Jelang Menstruasi Wanita Makan Lebih Banyak?

Kondisi mengidam tak hanya dialami oleh para wanita yang sedang hamil. Sebab, wanita yang tidak sedang mengandung, juga bisa mengalami kondisi. Kapankah itu?

Umumnya, rasa ngidam menginginkan berbagai jenis makanan terjadi saat menjelang menstruasi. Menurut studi terbaru dari Fakultas Kedokteran Universitas Baylor, AS, kondisi ini terjadi karena rendahnya level hormon estrogen di dalam tubuh, tepatnya sebelum periode menstruasi datang.

"Banyak wanita melaporkan mereka mengalami peningkatan keinginan untuk makan, khususnya makanan mengandung karbohidrat, gula, dan garam. Keinginan itu biasanya terjadi sebelum menstruasi," ujar James Greenblatt, M.D, pengarang buku Answers to Appetite Control.

Greenblatt juga menjelaskan soal studi baru lainnya yang mengungkap kaitan antara rendahnya level hormon estrogen, hormon progesteron, dan keinginan makanan lebih banyak. Ternyata, saat kedua hormon tersebut berada di level terendah menyebakan nafsu makan jadi bertambah.

Friday, December 12, 2014

, ,

Mana yang Benar, Makan Nasi Dulu atau Buah?

Kebiasaan makan orang Indonesia biasanya diawali dengan menu utama, baru kemudian diakhiri bersama sepiring buah-buahan. Namun, beberapa pendapat  menyatakan bahwa seharusnya buah dikonsumsi sebelum Anda melahap nasi atau menu utama.

Hal ini disebabkan oleh karena adanya anggapan bahwa buah yang dikonsumsi sebelum menu utama, tak akan tercerna sempurna di dalam lambung, dan akhirnya jadi “membusuk” dalam perut. Akibatnya, dikhawatirkan buah yang Anda konsumsi tidak akan memberi manfaat maksimal yang dibutuhkan oleh tubuh.

Lalu, jika begini, seperti apakah aturan makan buah yang benar? "Memang ada banyak pendapat yang berbeda tentang waktu makan buah ini," kata Ahli Gizi Klinis, Fiastuti Witjaksana, saat peluncuran jus kemasan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Fiastuti mengatakan, dilema mendahulukan nasi atau buah ini, tergantung pada tujuan masing-masing orang saat  waktu makan. "Jika ingin diet, maka sebaiknya makan buahnya terlebih dulu baru kemudian makan nasi. Ini akan membantu Anda kenyang lebih cepat, karena buah mengandung serat tinggi namun kalorinya kecil," katanya.

Thursday, December 11, 2014

,

Ternyata, Buah dan Sayuran Tak Bisa Turunkan Berat Badan

Seperti yang sering kita dengar, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran bisa membantu menurunkan berat badan. Benarkah demikian?

Sebuah studi terbaru dari American Journal of Clinical Nutrition, mengungkapkan bahwa konsumsi buah dan sayur tidak akan membantu menurunkan berat badan!

Studi ini dilakukan terhadap 1200  partisipan, dengan cara menganalisis tujuh metode diet yang sedang populer. "Dari tujuh metode diet yang dilakukan, hasil penurunan berat badannya mendekati angka nol (tidak berubah)," kata Penulis Studi, Kathryn Kaiser.

Hal ini disebabkan banyak orang yang menambah konsumsi buah dan sayur, tetapi tak mengubah jumlah asupan kalori dari sumber makanan lain yang masuk ke dalam tubuh.

Sebenarnya, buah dan sayuran juga memiliki kandungan kalori, bahkan beberapa di antaranya terbilang cukup tinggi. Jadi, Anda yang sedang menjalani program diet, juga harus memerhatikan jenis buah yang Anda santap.

Thursday, October 16, 2014

Pengenalan Sebab Penyebab Alergi

Sistem kekebalan tubuh setiap orang berbeda sehingga ada beberapa orang yang sangat sensitif terhadap alergen (faktor pemicu alergi) tertentu,  sedangkan sebagian orang yang lain tidak. Ada dua faktor penyebab, yaitu genetik dan lingkungan. Risiko alergi Anda sangat berhubungan dengan sejarah alergi orang tua. Jika kedua orang tua tidak mengidap alergi, Anda hanya berisiko 15 persen mengidap alergi. Tapi jika ayah-ibu Anda pengidap alergi, risiko Anda pun bisa lebih dari 60 persen.
   
Faktor lain adalah lingkungan. Reaksi alergi terjadi jika Anda terkena suatu alergen. Semakin besar dan berulang-ulang paparan alergen, maka alergi pun cepat berkembang. Selain itu ada faktor lain yang 'berkomplot' menyebabkan kondisi-kondisi alergi, diantaranya kebiasaan merokok, polusi, infeksi, dan hormon.
   
Alergen setiap orang berbeda-beda. Beberapa alergen yang paling sering ditemukan, yaitu:

Wednesday, July 16, 2014

,

5 Organ Tubuh yang Rusak Akibat Obesitas

Obesitas tidak hanya penambahan lapisan lemak pada paha, lengan, atau perut. Ada konsekuensi lebih besar dari pola makan yang tidak baik dan kurang bergerak ini. Mungkin kita tidak bisa melihat secara kasat mata efek obesitas pada organ, namun nyatanya obesitas memang dapat mempengaruhi kesehatan.

Biokimia dalam tubuh sangatlah kompleks, menghubungkan banyak organ di seluruh tubuh. Tak hanya itu, biokimia tubuh juga berperan untuk menghubungkan organ dengan kesehatan fisik dan mental. Begitu pula dengan obesitas, pasti akan berdampak pada organ-organ di dalam tubuh.

Berikut lima organ yang paling dirusak oleh kondisi obesitas.

1. Jantung
Sel lemak di dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk tetap hidup. Itu artinya jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke lebih banyak pembuluh darah. Ditambah lagi, semakin banyak lemak yang terakumulasi pada dinding arteri, maka semakin sempit ruang darah bergerak di dalamnya dan jantung pun harus bekerja lebih keras.

2. Usus besar
Peneliti belum pernah menemukan hubungan antara obesitas dengan kanker yang begitu kuat, kecuali untuk risiko kanker usus besar atau kolon. Pada pria maupun wanita yang tergolong obesitas, risiko kanker kolon meningkat. Ini terjadi karena pola makan tinggi daging merah dan daging olahan, kedua makanan itu merupakan faktor utama terjadinya polip kolon, tanda awal potensial kanker kolon.
 

Wednesday, March 26, 2014

, ,

6 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Brokoli Yang Harus Diketahui

Sayuran merupakan makanan sehat yang penuh dengan nutrisi dan vitamin. Selain itu, untuk mengonsumsinya Anda bisa memasaknya dengan berbagai macam cara dan juga mencampurkan ke dalam makanan lain. Itulah sebab kenapa Anda harus mengonsumsi banyak macam sayuran, termasuk brokoli.

Berikut adalah manfaat dari mengonsumsi brokoli yang harus Anda ketahui seperti dilansir dari indiatimes.com.

Baik untuk kesehatan mata
Menurut beberapa penelitian, lutein karotenoid yang ada di dalam brokoli baik untuk mencegah penyakit mata terutama berkaitan dengan katarak. Selain itu vitamin A yang ada di dalam brokoli, juga menyehatkan retina.

Mengatur tekanan darah

Brokoli adalah salah satu jenis sayuran yang harus dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi karena mengandung magnesium dan kalsium.

Menyehatkan sistem saraf
Dengan tingginya kandungan kalium di dalamnya, maka brokoli baik untuk kesehatan sistem saraf Anda.

Sunday, March 23, 2014

Anak Pilek dan Diare Jangan Buru-buru Kasih Antibiotik

Jika membawa anak ke dokter karena sakit pilek atau diare, tidak jarang dokter memberikan resep antibiotik. Bahkan jika tidak diberikan sekalipun, kadang-kadang konsumen justru memintanya. Padahal untuk sakit tertentu, penggunaan antibiotik dinilai sebagai tindakan yang berlebihan.

Dokter spesialis anak Purnawati Pujiarto yang juga aktivis dari Yayasan Orangtua Peduli (YOP) memaparkan, jika mengalami sakit maka perlu diperiksa penyebabnya. Apakah karena infeksi atau lainnya. Jika memang terjadi infeksi, perlu diketahui lagi penyebab infeksinya oleh virus atau bakteri.

"Jika virus maka tidak perlu diberikan antibiotik karena antibiotik tidak bisa mematikan virus, melainkan bakteri. Jadi bakteri yang bukan menyebabkan penyakit juga mati akibat antibiotik. Jika dibiarkan maka akan lama-lama akan menimbulkan resistensi," tutur Purnawati dalam sebuah diskusi kesehatan bertajuk "Bakteri: Kawan atau Lawan?" di Jakarta, Kamis.

Monday, March 17, 2014

,

Orang Tua Jangan Minum Air Lebih dari 1,5 Liter

Air merupakan salah satu unsur penting bagi tubuh sehingga setiap orang perlu minum cukup air untuk menjaga kesehatannya. Kendati demikian, orang tua sebaiknya tidak minum air terlalu banyak karena akan meningkatkan risiko patah tulang panggul akibat terjatuh. Orang di atas usia 65 sebaiknya tidak minum lebih dari 1,5 liter setiap hari.

Menurut dokter konsultan ginjal hipertensi, Parlindungan Siregar, jika orang tua minum lebih dari itu maka kadar natrium dalam darahnya akan menurun.

"Air dapat mengurangi kadar natrium dalam tubuh, khususnya bagi orang tua yang fungsi ginjalnya secara fisiologis sudah mengalami penurunan," jelas Parlindungan dalam seminar media bertajuk "Chronic Kidney Disease and Aging" di Jakarta, Kamis (13/3/3014).

Jika kadar natrium pada darah menurun, lanjut dia, maka seseorang akan merasa lemas. Saat tubuh terlalu lemas, risiko orang tua untuk terjatuh akan tinggi. Padahal orang tua yang terjatuh bisa lebih membahayakan dirinya karena rentan mengalami patah tulang.

"Khususnya tulang panggul yang kepadatannya sudah mulai berkurang seiring bertambahnya usia. Pasien saya banyak yang mengalami patah tulang panggul karena jatuh. Setelah ditelusuri, ternyata kadar natrium dalam darahnya rendah sekali," tuturnya.

Sunday, March 16, 2014

,

Batasi Buah Jika Fungsi Ginjal Menurun

Secara umum konsumsi buah disarankan untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Buah banyak mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk menjaga kesehatan. Namun orang yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal sebaiknya tidak makan buah terlalu banyak.

"Buah memang diperlukan, namun pada orang penyakit ginjal kronik (PGK), konsumsi buah perlu dibatasi," ujar dokter konsultan ginjal hipertensi Parlindungan Siregar dalam seminar media bertajuk "Chronic Kidney Disease and Aging" di Jakarta.

Parlindungan menjelaskan, buah merupakan sumber kalium atau potasium. Khususnya buah-buahan tertentu, seperti pisang, bahkan diketahui mengandung mineral tersebut dengan jumlah tinggi.

Karena kandungan kaliumnya tinggi, maka konsumsi buah berlebihan dapat memicu terjadinya hiperkelemia pada orang dengan PGK. Pasien PGK mengalami penurunan fungsi ginjal, termasuk kemampuannya membuang kalsium dalam tubuh. Umumnya, kandungan kalium dalam tubuh pasien PGK sudah tinggi, apalagi dengan mengonsumsi buah berlebihan.

Kalium yang tinggi dalam tubuh, lanjut Parlindungan, dapat menyebabkan terganggunya kelistrikan pada jantung.

Friday, March 14, 2014

,

Kenali Gejala Penyakit Jantung dan Serangan Jantung

Penyakit jantung masih merupakan pembunuh No 1 di Indonesia bahkan di dunia. Mengapa hal itu bisa terjadi? Penyebabnya adalah banyak para penderita sakit jantung yang mengabaikan gejela-gejala penyakit jantung. Hal ini bisa dimaklumi mengingat tidak banyak orang yang tahu seperti apa ciri-ciri dan gejala serangan jantung. Namun tentu saja hal seperti tidak boleh dibiarkan.

Serangan Jantung
Nah, berikut ini ada beberapa informasi terkait gejala penyakit jantung dan tanda-tanda seseorang terkena serangan jantung. Simak baik-baik!

A. Gejala Penyakit Jantung

Berikut ini gejala-gejala penyakit jantung yang sering diabaikan, seperti dilansir oleh detikhealth:

1. Sering Kelelahan

Jika Anda kerap merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat, segera konsultasikan ke dokter pribadi. Ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada jantung. Rasa lelah ini juga sering dirasakan saat bangun tidur.

2. Sering Berkeringat

Umumnya seseorang berkeringat usai berolahraga atau saat cuaca panas. Namun jika Anda mudah berkeringat, meski tidak melakukan apapun, kemungkinan jantung Anda bermasalah.

Wednesday, March 12, 2014

,

Makan Larut Malam Tapi Makin Lapar Saat Bangun Tidur? Ini Alasan Ilmiahnya

Sebagian orang sengaja makan larut malam agar bisa merasa lebih kenyang saat bangun tidur. Nyatanya, hal yang terjadi justru sebaliknya. Semakin malam Anda makan semakin lapar saat bangun tidur. Mengapa bisa begitu?

Pusat nafsu makan berada di inti dalam batang otak dan hipotalamus. Sel-sel di daerah ini menanggapi kadar glukosa darah untuk impuls saraf yang timbul dari saluran pencernaan dan berbagai hormon, termasuk hormon ghrelin, leptin dan tiroid, serta berbagai rangsangan lain.

Fluktuasi hormon dan kadar glukosa darah mempengaruhi nafsu makan Anda dengan cara yang dapat diprediksi. Sebagai contoh, tingkat glukosa darah yang turun atau tingkat ghrelin yang meningkat dapat merangsang rasa lapar, sementara tingkat kenaikan glukosa atau leptin menekan nafsu makan.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dalam menanggapi konsumsi makanan. Insulin merangsang sel-sel dalam hati, jaringan lemak, dan otot untuk menyerap glukosa dan kemudian membakarnya untuk dijadikan energi atau disimpan untuk digunakan kemudian. Karena insulin membuat kadar glukosa menurun, pankreas dan kelenjar adrenal memproduksi hormon kontra-regulasi, seperti glukagon dan epinefrin.

Sunday, March 09, 2014

,

Dengan Mengubah Gaya Hidup Bisa Sembuhkan Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor risiko dari banyak penyakit mematikan antara lain stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, dan penyakit-penyakit lainnya. Karena itu pengobatan hipertensi merupakan hal yang penting untuk dilakukan, selain perubahan gaya hidup. Namun, mungkinkah hipertensi sembuh hanya dengan mengubah gaya hidup?

"Perubahan gaya hidup seperti mengurangi berat badan, mengatur pola makan, olahraga teratur, menghentikan kebiasaan merokok atau minum alkohol memang mampu mengurangi tekanan darah," ujar dokter spesialis ilmu penyakit dalam Suhardjono dalam konferensi pers "The 8th Annual Meeting of Indonesian Society of Hypertension", di Jakarta, Jumat (7/3/2014).

Suhardjono menjelaskan, diet dan pengontrolan berat badan menurunkan sistol dan diastol 6/4,8 mmHg, pengurangan konsumsi garam 5,4/2,8 mmHg, pengurangan konsumsi alkohol bagi peminum berat 3,4/3,4 mmHg.
 

Sunday, February 23, 2014

Kapan Tubuh Butuh Konsumsi Suplemen?

Nutrisi merupakan salah satu faktor penting bagi tubuh yang sehat. Namun terkadang mencukupi kebutuhan nutrisi dari makanan saja tidak cukup, sehingga sebagian orang pun memilih mengonsumsi suplemen.

Hanya saja, penelitian menunjukkan, suplemen tidak selamanya baik untuk dikonsumsi. Bahkan banyak orang yang mengonsumsi suplemen sebagai bentuk dari tindakan berlebihan yang sebenarnya tidak mereka perlukan.

"Agar tidak salah mengonsumsi suplemen, kita perlu mengetahui tanda-tanda tubuh memerlukannya. Dan ada pula saat-saat tertentu tubuh paling membutuhkan suplemen," ungkap dokter spesialis gizi klinik Nanny Djaja saat dihubungi Kompas Health Sabtu (1/2/2014).

Nanny menjelaskan, tubuh membutuhkan suplemen biasanya apabila tubuh sedang mengalami kelelahan karena bekerja terlalu keras dan kurang istirahat. Saat ini umumnya sistem imun seseorang sedang menurun kekuatannya sehingga mudah sakit, sementara suplemen akan membantu tubuh untuk lebih berenergi dan memperkuat sistem imun tersebut.